Wednesday, January 9, 2019
Materi II: Jenis-Jenis Rangkaian Bunga
Di setiap negara memiliki ciri khas rangkaian bunga masing-masing. Namun, secara umum ada 3 gaya merangkai bunga, yaitu:
1. Gaya Eropa (Klasik)
Gaya Eropa terbagai menjadi beberapa bentuk rangkaian; bentuk garis atau mendatar, diagonal, tegak lurus, segitiga simetris, segitiga asimetris, bentuk bulat/ bulat penuh, setengah bulat/bulan sabit (half moon), bentuk L, T terbalik dan S.
2. Gaya Jepang (Ikebana)
Rangkaian bunga gaya Jepang sangat terkenal karena bentuknya yang sederhana, tetapi tetap memikat orang yang memandangnya. Saat sekarang sudah meningkat pesat dengan berbagai aliran-aliran merangkai bunga Ikebana. Namun, prinsip dari rangkaian bunga gaya Jepang yang harus diperhatikan adalah adanya tiga tangkai utama yaitu Shin (melambangkan bumi), Shu (melambangkan makhluk), dan Hikae (melambangkan langit).
3. Gaya Indonesia
Rangkaian bunga gaya Indonesia sebenarnya tidak jauh berbeda dengan gaya-gaya yang ada. Pengaruh yang kuat karena Eropa dan Jepang pernah menjajah Indonesia setidaknya memberi nuansa baru bagi rangkaian bunga. Rangkaian bunga di Indonesia umumnya didominasi oleh rangkaian bunga melati dan rangkaian janur, sehingga kekhasan inilah yang membedakan rangkaian bunga gaya Indonesia dengan gaya Eropa dan Jepang.
1. Gaya Eropa (Klasik)
Gaya Eropa terbagai menjadi beberapa bentuk rangkaian; bentuk garis atau mendatar, diagonal, tegak lurus, segitiga simetris, segitiga asimetris, bentuk bulat/ bulat penuh, setengah bulat/bulan sabit (half moon), bentuk L, T terbalik dan S.
2. Gaya Jepang (Ikebana)
Rangkaian bunga gaya Jepang sangat terkenal karena bentuknya yang sederhana, tetapi tetap memikat orang yang memandangnya. Saat sekarang sudah meningkat pesat dengan berbagai aliran-aliran merangkai bunga Ikebana. Namun, prinsip dari rangkaian bunga gaya Jepang yang harus diperhatikan adalah adanya tiga tangkai utama yaitu Shin (melambangkan bumi), Shu (melambangkan makhluk), dan Hikae (melambangkan langit).
3. Gaya Indonesia
Rangkaian bunga gaya Indonesia sebenarnya tidak jauh berbeda dengan gaya-gaya yang ada. Pengaruh yang kuat karena Eropa dan Jepang pernah menjajah Indonesia setidaknya memberi nuansa baru bagi rangkaian bunga. Rangkaian bunga di Indonesia umumnya didominasi oleh rangkaian bunga melati dan rangkaian janur, sehingga kekhasan inilah yang membedakan rangkaian bunga gaya Indonesia dengan gaya Eropa dan Jepang.
Materi I: Belajar Merangkai Bunga
Apa itu
merangkai bunga???
Merangkai bunga adalah seni mengorganisasikan elemen desain pada bahan tanaman, wadah (vas) dan aksesoris lainnya sesuai dengan prinsip desain.
Seni
merangkai bunga ini telah lama dikenal oleh manusia di seluruh penjuru dunia.
Semua negara mengenal seni merangkai bunga, baik yang sifatnya universal
ataupun khusus, seperti seni Ikebana, yaitu seni merangkai bunga khas
dari negara Jepang.
Seni Ikebana |
Demikian
pula hal nya dengan seni merangkai bunga di Indonesia dan di Inggris, yang
lebih banyak bersifat universal atau international flower arrangements.
Karena dengan seni merangkai bunga ini pula tercipta banyak sekali macam dan
bentuk bunga serta arti yang terkandung. Rangkaian bunga ini biasanya digunakan
dalam berbagai acara dan kesempatan sebagai media untuk mengungkapkan perasaan
hati, apakah itu perasaan gembira, sedih, syukur atau bahagia.menganut sifat
universal atau
Demikian
pula hal nya dengan seni merangkai bunga di Indonesia dan di Inggris, yang
lebih banyak bersifat universal atau international flower arrangements.
Karena dengan seni merangkai bunga ini pula tercipta banyak sekali macam dan
bentuk bunga serta arti yang terkandung. Rangkaian bunga ini biasanya digunakan
dalam berbagai acara dan kesempatan sebagai media untuk mengungkapkan perasaan
hati, apakah itu perasaan gembira, sedih, syukur atau bahagia.
Sejarah merangkai
bunga. . .
Setelah
kejatuhan Kekaisaran Romawi Barat dan sebelum Masa Renaisance, seni merangkai
bunga belum terlalu populer. Barulah pada abad 13 atau periode Gothic,
rangkaian bunga mulai dikenal. Bunga, daun dan buah digunakan sebagai penghias
gereja katedral. Tidak hanya itu, malahan banyak lukisan, manuskrip dan pita
abad 14 dan 15 yang dihiasi vas bunga tinggi berisikan setangkai bunga yang
indah.
Awal masa
Renaisance (1400 - 1600) barulah semua seni merangkai bunga berkembang pesat.
Lantai dan tepi jendela dihiasi rangkaian bunga yang tinggi dalam sebuah vas
besar dan sejak itu pula rangkaian bunga yang longgar serta buket bunga kecil
yang rapat mulai
dikenal.
Fungsi dan
Tujuan dari Merangkai Bunga
- Melambangkan sebuah ungkapan berupa terima kasih, berduka cita dan perayaan
- Menunjukkan tema acara
- Mempercantik ruangan dan meja makan
Terdapat
prinsip-prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam merangkai bunga agar
dihasilkan rangkaian bunga yang menarik.
1.Komposisi, arti komposisi dalam merangkai
bunga adalah perpaduan dari semua elemen-elemen berdasarkan prinsip dasar
desain, untuk mencapai suatu hasil akhir dari rancangan (desaign) yang
diinginkan. Hasil akhir dari desain rangkaian bunga yang baik adalah memiliki
komposisi yang mengandung semua prinsip desain dan unsur desain.
Tips
untuk mendapatkan komposisi yang baik:
- Lihat
lokasi penempatan rangkaian
- Buat
sketsa
- Pilihlah
bunga yang segar dan aksesoris yang cocok
- Masukan
semua prinsip dasar desain dan semua unsur dasar desain ke dalam rangkaian
2. Kesatuan
(Unity), arti
kesatuan dalam rangkaian bunga adalah penyatuan dari seluruh unsur dan elemen
materi pada rangkaian sehingga menjadi satu kesatuan yang harmonis. Kesatuan
tersebut dapat diperoleh dari komposisi warna. Ada kesatuan antara bunga dengan
wadah yang dipakai, misalnya warna wadah senada dengan warna bunga. Misalnya
dalam suatu rangkaian, bagian atas menggunakan bunga warna merah, dibagian lain
dapat digunakan bunga yang berbeda jenisnya tapi warnanya sama (merah).
3. Proporsi
(Proportion), arti
proporsi dalam rangkaian bunga adalah keserasian ukuran panjang dan besar bahan
rangkaian. Keserasian ukuran panjang-pendeknya dan besar-kecilnya bahan sangat
menentukan keindahan rangkaian bunga yang dibuat.